Pada artikel kali ini saya akan share tentang apa itu ESR meter, cara pakai, fungsi dan sedikit tips membuat alat ukur ini. Sebelum melanjutkan sudah tahu tentunya bahwa baik di TV model lama ataupun baru penggunaan komponen elko atau kondensator sangat banyak digunakan bukan ?
Elko ini seperti yang kita tahu komposisinya terdiri dari cairan elektrolit dan bisa jadi kapasitas nya sewaktu waktu turun seiring dengan umur pemakaian alat elektronik.
Akibatnya adalah elko juga bersifat resistif yang disebabkan menurunnya kinerja cairan elektrolit di dalam kapasitor (lihat juga artikel cara kerja kapasitor), dalam bahasa kasarnya elko seperti diseri dengan sebuah resistor.
Untuk versi englishnya bisa juga cek di pengertian ESR meter Wiki di wikipedia.
Kejadian berkurangnya cairan elektrolit kapasitor seperti ini umumnya disebut Elko kering oleh para teknisi. Elko yang kering akan berakibat berbagai macam gangguan pada TV yang biasanya sulit dilacak karena memang alat ukur biasa tidak bisa mendeteksi elko yang rusak ini. Lalu bagaimana cara memperbaiki kerusakan seperti ini ?
Biasanya ada teknisi yang mengganti semua elko yang ada di rangkaian tidak perduli apakah elko tersebut rusak atau tidak. Kadang cara ini berhasil tetapi tentunya melelahkan karena komponen kapasitor tersebut sangat banyak digunakan di sirkuit.
Nah disinilah alat ukur ini akan sangat membantu, ESR adalah singkatan dari Equivalent Series Resistance. Secara kasarnya bisa dibilang alat ukur ini adalah ohm meter nya kapasitor dan sebenarnya secara fungsi tidak jauh berbeda dengan Ohm meter. Yang membedakan adalah pada alat ukur Ohm meter menggunakan arus DC sedangkan ESR menggunakanan arus AC.
Fungsi ESR Meter
Berikut ini beberapa fungsi dari alat ini :
- Mengukur kualitas baik tidaknya sebuah elko baik baru atau bekas, jika diukur dengan ohm meter hasilnya tidak valid karena hanya mengukur resistansi saja.
- Bisa mengecek elko yang rusak di rangkaian tanpa perlu mencabut elko dari rangkaian sehingga hanya akan mengganti elko yang rusak saja.
- ESR bisa juga digunakan untuk mengukur flyback yang short/ bocor umumnya dibagian gulungan primer antara pin kolektor transistor horizontal dengan B+, bisa juga untuk mengukur deflection yoke. Bisa juga dengan AVO meter tetapi tentunya harus melepas dulu bukan ? pada alat ukur ini penggunaannya tidak perlu melepas komponen yang akan diukur
- ESR bisa mengukur kondisi sebuah baterai cas / baterai recharegable apakah masih bagus atau tidak.
Tips Membuat ESR Meter
Tertarik untuk memiliki alat ukur ini ? bisa dibilang alat ukur serbaguna ini adalah tool wajib yang harus dimiliki teknisi elektronik setelah AVOmeter tentunya.
Jika dicari secara online pun cukup mudah untuk merakit alat ukur rakitan sederhana yang tentunya kualitasnya tidak kalah dengan yang dijual di pasaran.
Berikut ini adalah rangkaian yang cukup sederhana :
ESR Meter shcematic
Rangkaian ini terdiri dari :
- Schmit trigger yang membentuk sebuah osilator dengan frekuensi 150Khz, yang disusun oleh IC 74HC14N
- Blok penguat arus yang disusun dari beberapa Schmit triger paralel.
- Transistor penguat frekwensi tinggi 2N2222 yaitu untuk penguat frekuensi 150Khz
- Blok diode bridge sebagai penyearah frekuensi tinggi 150Khz supaya bisa terbaca ke VU meter
- Alat ukur VU meter analog, bisa juga digunakan bekas AVO yang masih baik.
Cara kalibrasi ESR meter :
Testing dan Kalibrasi
- Jika TP1/TP2 untuk pengukuran kapasitor dishortkan maka meter harus dapat menyimpang penuh di VU meter dengan cara adjust VR.
- Jika VU meter tidak penuh menyimpang, kecilkan nilai R 100 Ohm (emitor transistor 2N2222)
- Semakin besar kapasitor yang diukur, biasanya diatas 10uF, jarum akan menyimpang penuh seperti halnya ohme meter
- Untuk kapasitor yang memiliki kapasitansi kecil dibawah 10uF jarum VU meter tidak akan menyimpang penuh, untuk membedakannya coba cabut kapasitor di PCB board TV jepang yang biasanya memiliki kualitas kapasitor yang bagus dan coba ukur bandingkan dengan kapasitor pada TV cina.
