Perbedaan Crossover Aktif dan Pasif

Melanjutkan artikel sebelumnya tentang apa itu Crossover di postingan kali ini akan membahas tentang perbedaan antara crossover aktif dan pasif, perbedaan yang paling mendasar antara keduanya yaitu sesuai namanya.

Pada Crossover active / XO active menggunakan komponen aktif seperti IC, transistor termasuk power supply untuk menjalankan circuit crossover itu sendiri. Sedangkan pada Crossover passive / XO passive hanya menggunakan komponen pasif yang biasanya terdiri dari resistor, capasitor, kumparan tembaga.

Sedikit mengingatkan fungsi dasar crossover yang tugasnya adalah untuk membagi frekuensi suara supaya masing masing range frekuensi diteruskan ke speaker yang sesuai. Umumnya terdapat dua atau tiga keluaran pita frekuensi pada crossover baik aktif maupun pasif.

Baca juga: Pengertian dan Fungsi Low Pass Filter

Secara sederhana circuit crossover berfungsi sebagai lampu lalu lintas nya perangkat audio, frekuensi tertinggi untuk diteruskan ke tweeter, midrange untuk diteruskan ke woofer dan frekuensi rendah untuk diteruskan ke subwoofer.

Hampir pada semua jenis crossover terdapat “high-pass filter” yang gunanya adalah untuk menahan frekuensi rendah dari power amplifier, keluaran dari high pass filter sesuai namanya maka diteruskan ke speaker frekuensi tinggi atau tweeter.

Sedangkan “low pass filter” fungsinya adalah untuk menahan frekuensi tinggi berfungsi menahan frekwensi tinggi yang tentunya sinyal suara akan diteruskan ke woofer, sedangkan mid-filter merupakan perpaduan keduanya.  Jika pada circuit yang sudah jadi biasanya akan terdapat 3 chanel keluaran yaitu low, Mid dan High.

Perbedaan Crossover Aktif dan Pasif

Nah dalam perjalanannya, XO ini terbagi menjadi 2 jenis yaitu Aktif dan pasif, yang tentunya masing masing memiliki kelebihan dan kekurangan.

Pengertian Crossover Active

Crossover Active adalah jenis XO yang melakukan pembagian frekuensi suara sebelum suara tersebut masuk ke power amplifier, biasanya dilengkapi juga dengan gain amplifier dan tentunya juga pada rangkaiannya menggunakan komponen aktif seperti transistor, IC dan lainnya untuk menaikkan dan memfilter gain suara.

crossover aktif

Pengertian Crossover Pasif

Crossover Passive adalah kebalikan dari XO active dimana penempatannya adalah pada output power amplifier dan sebelum speaker masing masing range. Disebut pasif karena pada rangkainnya hanya menggunakan komponen pasif seperti coil tembaga, resistor dan kapasitor serta tidak memerlukan power supply.

Untuk diketahui jenis ini adalah crossover yang pertama kali digunakan dan penempatannya juga di dalam box speaker seiring kebutuhan maka muncullah crossover aktif.

diagram crossover pasif
crossover pasif

Kelebihan dan Kekurangan Crossover Aktif dan Pasif

Sebelum memilih apakah akan menggunakan XO aktif atau pasif maka wajib mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan masing masing.

Crossover Active

Kelebihan :

  • Lebih flexibel dalam perancangannya karena bisa ditentukan dari circuit nya dan tentunya karena masing masing range frekuensi memiliki power amplifier tersendiri sehingga bisa custom.
  • Jika dilakukan setting dengan tepat hingga ke speaker yang digunakan, hasilnya akan bisa melebihi kualitas dari pasif.
  • Lebih mudah untuk mendapatkan level / staging suara
  • Lebih mudah dilakukan modifikasi jika terdapat perubahan
  • Efektif untuk penggunaan daya yang besar karena power amplifier berdiri sendiri untuk tiap level suara.

Kekurangan :

  • Lebih kompleks/ rumit karena tiap speker memiliki power amplifier tersendiri
  • Lebih mahal jika digunakan pada audio yang memerlukan daya besar karena power amplifier dibuat untuk tiap output dari crossover itu sendiri
  • Diperlukan perhitungan yang rumit untuk setting yang tepat karena harus menentukan komponen yang paling tepat terutama dalam penentuan pembagian frekuensi

Crossover Passive

Kelebihan

  • Sistem yang sederhana, tidak perlu melakukan setting yang rumit dan cukup hanya dimasukkan ke kotak atau box speaker saja.
  • Lebih murah karena tidak memerlukan dua atau lebih power amplifier
  • Mudah untuk dibuat dengan komponen yang juga mudah untuk didapat di pasaran

Kekurangan

  • Munculnya distorsi suara karena tidak tuntasnya pembagian level suara, utamanya untuk suara vokal / midrange masih diteruskan ke speaker tweeter dan woofer.
  • Karena menggunakan kapasitor sebagai filter utama maka seiring waktu cairan elektrolit mengering akan berpengaruh ke kualitas suara yang dihasilkan untuk frekuensi tinggi.
Gravatar Image
Panduanteknisi.com adalah sarana sharing teknisi yang berpengalaman di bidang elektronika dan kelistrikan selama lebih dari 10 tahun serta banyak menulis artikel tentang instalasi, reparasi dan tutorial seputar dunia elektronika.