Pengertian dan Manfaat Mengetahui Daya Listrik
Daya listrik merupakan besarnya pemakaian energi listrik yang dibutuhkan pada benda berdasarkan waktunya. Secara teori sendiri, besarnya energi listrik yang dibutuhkan setiap detik.
Manfaat mengetahui pemakaian daya listrik yaitu agar bisa mengontrol penggunaan listrik sesuai fungsinya. Tujuannya agar bisa lebih hemat dan bisa mengetahui perkiraan biaya listrik selain itu bisa mempermudah troubleshooting ketika terjadi kegagalan MCB listrik yang sering turun ketika digunakan banyak alat listrik sekaligus.
Dengan mengetahui penggunaan daya listrik dan dimasukkan ke rumus daya listrik yang akan diterangkan dibawah maka akan bisa diketahui berapa arus yang mengalir ke MCB sehingga kita bisa memperhitungkan berapa Ampere arus yang bisa dilalui MCB listrik
Dalam kelistrikan sendiri ada 2 jenis sambungan listrik. Pertama daya listrik 1 phase yang biasanya digunakan untuk rumah tangga dan daya listrik 3 Phase yang digunakan untuk industri misalnya saja pabrik atau perkantoran.
Cara Menghitung Daya Listrik Rumah
Untuk pemakaian daya listrik rumah tangga, dalam sistem kelistrikan menggunakan sambungan listrik 1 Phase. Dengan tegangan antara 220 Volt sampai 240 Volt.
Berikut langkah cara menghitung pemakaian daya listrik rumah dengan perhitungan biaya tagihan listriknya dengan mudah diantaranya adalah:
- Mengetahui Golongan Harga Listrik
Ada berbagai macam golongan tarif listrik yang yang ditawarkan untuk pemakaian rumah tangga yaitu 900 VA, 1300VA, 2200 VA hingga lebih besar 6600 VA. Dan tiap golongan memiliki tarif masing-masing. Misalnya :
- 900 VA dikenakan harga Rp. 1.352 per kwh
- 1300 VA sampai 6600 VA lebih dikenakan biaya Rp.1.467.28 per kWh.
- Mencatat Semua Penggunaan Alat Listrik
Cara kedua untuk menghitung pemakaian daya listrik adalah dengan mencatat semua pemakaian alat listrik. Misalnya saja pemakaian lampu, setrika, rice cooker, kulkas, dan lainnya. Catatlah kira-kira berapa besar daya listrik yang dibutuhkan kemudian hitung total keseluruhan. Mungkin terlihat sedikit rumit, namun ini sangat efektif untuk penghematan listrik.
- Hitung Keseluruhan Biaya Tarif Listrik
Jika Anda sudah mengetahui berapa besar tarif golongan listrik dan sudah mencatat selanjutnya hitung berapa biaya listrik keseluruhan biaya listrik. Caranya kalikan keseluruhan daya listrik dengan biaya listrik.
Cara Menghitung Rumus Daya Listrik 1 Phase
Kelistrikan 1 phase biasa digunakan pada instalasi listrik untuk rumah, satuan daya listrik adalah Watt yang merupakan perkalian antara tegangan, arus dan power factor/ faktor daya.
Pada rumus daya kelistrikan AC (alternating current) memang terdapat faktor daya yang harus diperhitungkan, dimana pengertian dari faktor daya adalah rasio antara daya sesungguhnya dengan daya semu dan biasa disebut dengan cos(Φ) – cos phi
Pada jenis beban resistif (Setrika, lampu pijar, Oven) maka cos(Φ) = 1.0
Pada jenis beban induktif atau kapasitif (mesin cuci, kompresor kulkas, AC) maka cos(Φ) < 1.0
Berikut adalah contoh soal daya listrik 1 Phase :
P = V x I x cos(Φ)
Dimana
P = Wattage/ daya (watts)
V = Voltage/ Tegangan (volt)
I = Ampere/ Arus (Ampere)
cos(Φ) = Power factor/ Faktor daya
Contoh soal Rumus Daya Listrik 1 Phase
Contoh sederhana untuk menghitung listrik 1 Phase sebagai berikut:
Pada suatu rumah menggunakan Arus Listrik sebesar 5 Ampere. Dengan asumsi faktor daya pada rumah tersebut sebesar 0.75. Berapa daya listrik yang digunakan ?
P = V x I x cos(Φ)
= 220 x 5 x 0.75
= 825 Watt
Lebih lanjut mengenai faktor daya bisa dilihat di artikel berikut :
Cara Menghitung Rumus Daya Listrik 3 Phase
Sementara untuk pemakaian daya listrik 3 Phase biasanya digunakan untuk industri. Dan memiliki tegangan yang cukup besar sekitar 380 Volt sampai 415 Volt jika diukur antar phase nya. Pasalnya untuk industri biasanya membutuhkan lebih banyak kebutuhan daya misalnya saja motor listrik yang berukuran besar.
Sementara kabel yang digunakan ada 5 macam. Ada 3 kabel R, S, dan T yang berada di Phase dan dua kabel Arde dan Netral (Grounding). Sehingga tentunya rumus menghitung daya listrik 3 phase juga berbeda dengan 1 phase.
Dan untuk rumus menghitung daya listrik 3 Phase adalah:
P = V x l x cos(Φ) x √3
P = Wattage/ daya (watts)
V = Voltage/ Tegangan (volt)
I = Ampere/ Arus (Ampere)
cos(Φ) = Power factor/ Faktor daya
Contoh soal Rumus Daya Listrik 3 Phase
Contoh sederhana untuk menghitung listrik 3 Phase sebagai berikut:
Pada suatu pabrik membutuhkan tegangan listrik 3 phase sebesar 380 Volt dengan menggunakan Arus Listrik sebesar 40 Ampere. Dengan asumsi faktor daya sebesar 0.75. Jadi berapakah besar daya listrik atau P yang dibutuhkan?
P = V x l x cos(Φ) x √3
= 380 x 40 x 0.75 x 1.73
= 19.722 Watt
Sebagai catatan besarnya Cos phi biasanya tergantung seberapa besar beban harmonik dalam instalasi kelistrikannya. Namun, secara umum besarnya antara 0.75 sampai 0.95.
Dengan mengetahui rumus kelistrikan diatas akan sangat efektif untuk penghematan listrik dan untuk mengetahui kira-kira seberapa besar daya listrik yang Anda butuhkan sehingga bisa mempermudah troubleshooting.