Apa Itu Crossover Untuk Speaker Amplifier ?

Bagi rekan teknisi yang sudah lama berkecimpung di dunia elektronika atau audio amplifier ataupun otomotif pastinya pernah mendengar kata Crossover kan ? Apa itu crossover untuk speaker dan amplifier ?

Bagi yang belum tahu secara sederhananya dapat diartikan sebagai sebuah rangkaian / circuit yang berfungsi untuk membatasi frekuensi dalam hal ini adalah untuk komponen speaker maupun dalam sebuah perangkat audio amplifier home theater.

Pengertian Crosssover

Crossover pada sebuah perangkat audio amplifier adalah mutlak digunakan supaya bisa mendapatkan kualitas suara yang optimal. Oia nama lain untuk rangkaian ini juga sering disebut Xover atau kadang XO saja, terkadang disebut juga sebagai rangkaian Tapis. Bisa dilihat juga pengertian crossover wikipedia.

Sebelum membahas lebih jauh harus diketahui terlebih dahulu bahwa terdapat beberapa jenis speaker yang biasa digunakan, secara umum terdapat 3 jenis speaker yaitu Woofer, Middle dan Tweeter. Terdapat satu lagi yaitu Subwoofer namun agak jarang digunakan jika hanya untuk keperluan standar.

Jenis speaker woofer mid tweeter

Speaker jenis Woofer didesain khusus untuk frekuensi rendah, middle untuk frekuensi menengah seperti misalnya suara vokal, dan tweeter berfungsi untuk menangai frekuensi tinggi.

Fungsi Utama Crossover

Lalu apa sih fungsi utama dari sebuah crossover ?

  1. Membagi suara sesuai level frekuensinya untuk diteruskan ke jenis speaker yang sesuai
  2. Mengatur Slope sehingga semua speaker bisa berfungsi dengan optimal dalam memainkan suara
  3. Memanage speaker dalam perangkat audio itu sendiri sehingga tidak ada speaker yang bekerja terlalu keras dan juga mengoptimalkan speaker lainnya

Sebenarnya jika memang terdapat jenis speaker yang bisa dengan optimal memainkan semua level frekuensi atau Full Range maka crossover tidak diperlukan, tetapi tentu saja speaker seperti ini mungkin masih sebatas mimpi dan jikapun ada maka harganya pun akan sangat mahal.

Pada sebuah crossover umumnya terdapat lilitan, komponen kapasitor dengan nilai tertentu dan komponen pasif lainnya seperti contoh dibawah ini :

crossover pasif

Contoh Crossover Pasif

Crossover Pasif yang Bagus ?

Umumnya secara pembagian perhitungan frekuensi adalah seperti dibawah ini, jika sebuah crossover bisa meneruskan masing masing sinyal audio sesuai frekuensi nya maka crossover tersebut termasuk crossover pasif yang bagus :

  1. Frekuensi rendah <100 Hz dan lebih rendah diteruskan ke chanel LOW speaker subwoofer.
  2. Frekuensi mid 100 – 250 Hz diteruskan ke Speaker midbass
  3. Frekuensi midrange 250 – 3.000 Hz diteruskan ke Speaker midrange
  4. Frekuensi tinggi >3000 Hz dan lebih tinggi akan diteruskan ke chanel High speaker tweeter.

Lalu bagaimana jika kita tidak menggunakan Crossover ?

Yang paling bergantung dengan adanya rangkaian crossover adalah speaker tweeter karena speaker jenis ini memang tidak didesain untuk menyajikan suara dengan frekuensi rendah. Jika teta dipaksakan maka sangat mungkin akan merusak membran speaker karena putus.

Untuk speaker woofer atau full range sebenarnya tidak masalah diberi frekuensi tinggi karena tidak akan berakibat merusak membran, tetapi efeknya adalah timbulnya break-up yaitu akan keluar suara yang tidak optimal, dengan adanya crossover maka hal ini bisa dihindari.

Nah demikian sedikit panduan dan penjelasan tentang crossover, artikel berikutnya akan membahas perbedaan antara crossover aktif dan pasif serta apa saja kelebihan serta kekurangnnya.

Gravatar Image
Panduanteknisi.com adalah sarana sharing teknisi yang berpengalaman di bidang elektronika dan kelistrikan serta banyak menulis artikel tentang instalasi, reparasi dan tutorial seputar dunia elektronika