Alat penghemat listrik atau home electric saver akhir akhir ini kembali marak umumnya digunakan di rumah hingga kantor yang bertujuan menghemat listrik sehingga pada akhirnya akan mengurangi biaya listrik pulsa di rumah anda bahkan banyak juga yang mencari produk terbaru alat penghemat listrik terbaik.
Alat Penghemat Listrik
Alat penghemat listrik pulsa ini bahkan diklaim penjualnya bisa menghemat penggunaan listrik 10 – 30% padahal sebenarnya tidak ada rangkaian listrik khusus pada perangkat ini.
Untuk membuktikan alat penghemat listrik benar atau tidak tentunya harus dipahami dulu bagaimana cara kerja alat penghemat listrik pulsa serta perbedaan jenis beban kelistrikan. Berikut pada artikel kali ini akan coba share tentang home electric saver ini
Jenis Beban Listrik
Mungkin ada yang pernah mendengar istilah segitiga daya dalam dunia kelistrikan ? segitiga daya adalah bentuk yang menggambarkan hubungan secara matematik antara daya listrik yaitu dalam bentuk daya aktif (satuan Watt), daya reaktif (satuan var), dan daya semu (satuan VA).
Akan lebih mudah dipahami jika dianalogikan seperti minuman bir dengan buih nya seperti dibawah ini :
Secara umum beban kelistrikan dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu beban induktif (inductive load), beban kapasitif (capacitive load) dan resistif (resistive load), karakteristik masing masing jenis beban juga berbeda yang bisa digambarkan dengan grafik dibawah ini dan perbedaan karakteristik ini juga yang menyebabkan daya semu :
Lebih lanjut bisa juga melihat artikel sebelumnya di web ini yaitu Cara kerja kapasitor bank dan berikut ini penjelasan masing masing beban beserta contoh nya :
Beban Induktif
Pada beban inductive akan menimbulkan daya reaktif dengan daya vektor segitiga ke atas, semakin besar daya inductive maka akan semakin besar juga daya semu nya, contoh peralatan listrik dengan beban inductive yaitu mesin cuci, trafo/ transformator, kulkas, AC (air conditioner),motor listrik dan semua perangkat lainnya yang menggunakan coil/ kumparan.
Dalam kelistrikan sehari hari daya tampak selalu lebih besar dari daya aktif, mirip dengan analogi segelas bir diatas dan celakanya kebanyakan alat elektronik sehari hari adalah beban induktif.
Dalam rangkaian elektronika / perangkat listrik sehari hari kita juga bisa menemukan beban induktif ini yaitu berupa komponen induktor.
Beban Kapasitif
Pada beban kapasitif jika digunakan maka akan menimbulkan daya reactive dengan vektor segitiga daya kebawah, pada kenyataannya tidak ada peralatan listrik yang secara langsung dikategorikan sebagai beban kapasitif karena komponen berupa kapasitor biasanya diintegrasikan dengan komponen lainnya misalnya kapasitor mesin cuci, kapasitor pada power supply TV, bahkan alat penghemat listrik itu sendiri bisa dikategorikan sebagai beban kapasitif dengan menyerap daya bersifat negatif
Beban Resistif
Sedangkan pada beban resistif yang berasal dari resistor (hambatan) tidak akan menimbulkan daya reactive sehingga secara rumus VA=Watt, contoh beban ini misalnya lampu pijar, dispenser dll
Cara Kerja Alat Penghemat Listrik
Seperti disampaikan diatas bahwa perbedaan karakteristik beban listrik menyebabkan adanya pergeseran faktor daya sehingga disinilah produsen alat penghemat listrik berlomba lomba untuk membuat alat yang bisa memperbaiki faktor daya listrik untuk menyeimbangkan beban induktif dan beban kapasitif atau dengan kata lain cara kerja alat penghemat listrik adalah meminimalisir efek sifat dari beban induktif
Berikut ini adalah grafik sinus jaringan listrik pada saat beban induktif dipasang pada jala listrik yang menyebabkan perbedaan phase antara arus dan tegangan dimana idealnya adalah satu phase :
Bagaimana cara memperbaiki pergeseran phase ini ?
Caranya adalah dengan menggunakan komponen kapasitor yang bisa berfungsi sebagai beban kapasitif pada jaringan listrik dimana alat penghemat listrik dipasangkan, sehingga mungkin pada beberapa produk ini selalu disarankan untuk dipasang di dekat beban listrik yang merupakan beban induktif paling besar supaya efeknya bisa maksimal, misalnya dipasang dekat kelistrikan kulkas.
Sehingga sebenarnya cara kerja alat penghemat listrik adalah rangkaian untuk memperbaiki faktor daya listrik (power factor correction circuit) pada rangkaian jaringan listrik dimana alat tersebut dipasang. Dengan adanya kapasitor pada home electric saver bisa berfungsi sebagai beban kapasitif yang mampu meminimalisir efek sifat beban induktif.
Pada pabrik yang umumnya terdapat mesin mesin listrik tentunya beban induktif sangat besar sehingga biasanya terdapat kapasitor bank sebagai solusi untuk memperbaiki faktor daya dan menghindari denda PLN tentunya.
Berikut ini adalah grafik sinus rangkaian listrik dengan beban induktif diatas yang sudah dipasangkan kapasitor, bisa dilihat antara arus dan tegangan menjadi satu phasa.
Lihat juga penjelasan lebih lanjut tentang kapasitor ini pada artikel sebelumnya yaitu Kapasitor bank untuk Rumah
Efektifkah Alat Penghemat Listrik
Alat penghemat listrik memang bisa menurunkan arus listrik yang terukur saat beban listrik dihubungkan ke jaringan listrik sehingga menurunkan total VA alias daya reaktif yang terpakai namun karena listrik di rumahan tidak menggunakan perhitungan VA sebagai acuan perhitungan biaya listrik maka penurunan arus yang terjadi tidak berpengaruh ke biaya listrik.
Untuk diketahui bahwa untuk instalasi listrik rumah, PLN menggunakan perhitungan Watt untuk setiap daya listrik yang terpakai.
Ini jugalah yang biasanya dimanfaatkan oleh produsen atau sales alat penghemat listrik saat menawarkan menjual alat ini dengan cara menyiapkan alat ukur amperemeter yang secara hasil pengukuran tentu saja akan mengalami penurunan arus yang terukur saat menggunakan alat penghemat listrik. Bagi orang yang awam sama sekali dengan kelistrikan kemungkinan akan langsung percaya saja.
Selain itu penggunaan kapasitor bank ini sebenarnya memang diperuntukkan pabrik pabrik dengan trafo listrik tersendiri karena besarnya beban listrik yang digunakan berupa motor motor listrik sehingga dengan dipasangnya kapasitor bank akan mendapatkan faktor daya (cos phi) yang biasanya berkisar 0,8 yang nantinya tujuannya adalah menghindari denda dari PLN.
Berikut terdapat video pengukuran apakah alat penghemat listrik benar atau tidak :
Lalu apakah dengan membeli alat penghemat listrik ini sama sekali tidak ada manfaatnya alias mubazir ?
Dari video percobaan diatas sudah jelas diketahui bahwa daya listrik (Watt) tidak berpengaruh dengan adanya kapasitor yang dihubungkan ke stop kontak namun bisa kita perhatikan bahwa lonjakan daya yang terukur pada saat sebelum dan sesudah pemasangan alat penghemat listrik mengalami penurunan yang signifikan sehingga ternyata cukup bermanfaat untuk menghindari lonjakan listrik pada saat pertama kali beban induktif dinyalakan.
Sehingga sebenarnya alat penghemat listrik ini lebih tepat dinamakan Softstart. Softstart ini cukup bermanfaat bagi yang memiliki daya listrik pas pasan untuk menghindari MCB listrik jeglek sewaktu ada beban listrik beban dinyalakan pertama kali.
Kesimpulan Alat Penghemat Listrik
Alat penghemat listrik terbukti tidak menurunkan biaya listrik terpakai tetapi hanya memperbaiki faktor daya dan untuk berfungsi untuk memperbaiki faktor daya selain itu juga bermanfaat sebagai softstart yang berfungsi supaya listrik tidak jeglek khusus untuk instalasi listrik rumah dengan daya pas pasan.
Adapun efek penghematan listrik yang ada sangat kecil dan tidak sebanding dengan harga alat penghemat listrik yang biasanya berharga ratusan ribu selain itu hanya berpengaruh terhadap beban induktif seperti kulkas, mesin cuci, AC (pendingin udara), dan alat dengan motor listrik lainnya.