Ini dia Arti Warna Kabel Listrik 3 Phase

Apakah rekan teknisi mengetahui arti warna kabel listrik 3 phase ? aturan penggunaan warna yang digunakan pada instalasi kelistrikan tentunya terdapat standard yang bisa dijadikan acuan saat pelaksanaan kerja instalasi kelistrikan.

Terlebih pada instalasi kelistrikan 3 phase yang memiliki jalur perkabelan yang lebih rumit dibandingkan 1 phase. Sedikit sharing bagi yang belum mengetahui mengenai kelistrikan 3 phase, kelistrikan 3 phase adalah suatu penghantar 3 kawat/ jalur yang bertegangan 380 volt antar phase nya dan 220 volt antara masing masing phase nya ke netral.

Arti Warna Kabel Listrik 3 Phase

Di Indonesia sering dikenal dengan kabel RST karena umumnya menggunakan simbol R-S-T untuk tiap penghantarnya.

Namun sistem 3 phase ini tidak digunakan di kelistrikan rumah, biasanya banyak digunakan pada jalur distribusi PLN dan motor listrik yang digunakan pada industri. Sistem 3 phase lebih ekonomis daripada 1 phase karena dengan ukuran kabel penghantar yang sama, sistem 3 phase dapat menyalurkan daya listrik yang lebih besar dengan ukuran penghantar yang sama.

Oleh karena itulah pada motor listrik industri yang digunakan di pabrik umumnya menggunakan kelistrikan 3 phase karena bisa menghasilkan power yang lebih bertenaga. Berikut adalah tegangan listrik 3 phase yang diukur dari masing masing terminal nya:

sistem kelistrikan 3 phase

Arti Warna Kabel Listrik 3 Phase

Perbedaan warna kabel ini fungsinya adalah untuk membedakan kabel phase R, S dan T dengan netral dan ground untuk setiap kabelnya. Tentunya untuk penentuan kabel ini tidak bisa sembarangan dan sudah ada ketentuannya yang tercantum di Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2011 (PUIL 2011) yang saat ini masih berlaku :

Standar Warna Kabel Listrik Menurut PUIL 2011
Jenis PenghantarLabelWarna
Kabel Phase 1R / L1Hitam (Black)
Kabel Phase 2S / L2Coklat (Brown)
Kabel Phase 3T / L3Abu (Gray)
Kabel Netral/ Kabel badanNBiru (Blue)
Kabel Ground/ ArdePELoreng Kuning-Hijau

Tetapi pada instalasi kabel lama mungkin akan menemukan warna yang berbeda, ini karena pada PUIL 2000 memang terdapat perbedaan warna kabel, yaitu :

Standar Warna Kabel Listrik Menurut PUIL 2000
Jenis PenghantarLabelWarna
Kabel Phase 1R / L1Merah (red)
Kabel Phase 2S / L2Kuning (yellow)
Kabel Phase 3T / L3Hitam (black)
Kabel Netral/ Kabel badanNBiru (Blue)
Kabel Ground/ ArdePELoreng Kuning-Hijau

Bisa dilihat pada tabel untuk warna kabel netral dan ground tidak ada perubahan pada ketentuan PUIL 2000 dan PUIL 2011. Sebisa mungkin untuk instalasi sudah menggunakan sesuai ketentuan PUIL 2011 supaya mengikuti standar yang ada namun terkadang sulit dilakukan di lapangan, salah satu penyebabnya adalah masih ada produsen kabel yang membuat kabel dengan warna pada PUIL 2000.

Fungsi Warna Kabel Listrik Pada Kelistrikan

Bermula sejak 1928 National Electrical Code® (NEC) yang pertama kali membuat standar referensi untuk peraturan penggunaan warna kabel dan masih berlanjut hingga saat ini sebagai standar untuk industri elektrik.

Di Indonesia peraturan ketentuan penggunaan kabel ini diatur pada PUIL yang saat ini berlaku yaitu tahun 2011 yang ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional Indonesia.

Terdapat beberapa alasan penggunaan warna kabel listrik baik 1 phase maupun 3 phase, beberapa diantaranya yaitu :

  1. Memudahkan dalam menelusuri dan mengidentifikasi kabel baik pada proses instalasi maupun troubleshooting
  2. Membantu meminimalisir kesalahan dalam instalasi sehingga engineer lebih jelas dalam memberikan instruksi ke instalatir

Dan perlu diketahui penggunaan warna ini bisa berbeda untuk tiap negara karena masing masing memiliki standar sendiri seperti misalnya standar IEC (International Electro technical Committee) untuk negara negara Eropa atau National Electrical Code untuk negara negara Amerika Serikat.

Memahami arti warna kabel listrik 3 phase ini adalah penting untuk meminimalisir kerugian pada saat instalasi baik untuk mempermudah maintenance listrik.

Gravatar Image
Panduanteknisi.com adalah sarana sharing teknisi yang berpengalaman di bidang elektronika dan kelistrikan selama lebih dari 10 tahun serta banyak menulis artikel tentang instalasi, reparasi dan tutorial seputar dunia elektronika.