Panduanteknisi kali ini akan share tentang fungsi MCB dan bagaimana cara kerjanya memutus arus secara otomatis pada instalasi listrik. Saat ini MCB adalah komponen yang wajib terpasang di setap rumah dengan instalasi listrik untuk alasan keamanan.
Ini karena MCB mampu mendeteksi beban lebih yang mengalir melalui terminal nya dan segera memutus arus untuk menghindari terjadinya panas berlebih pada kabel instalasi listrik yang bisa menyebabkan kebakaran.
Fungsi MCB
Kegunaan MCB (miniature circuit breaker) adalah untuk memutus aliran arus listrik secara otomatis pada saat terjadi beban arus listrik melebihi kapasitas sesuai kemampuan MCB tersebut, sehingga MCB off secara otomatis bisa karena overload, atau terjadi konsleting pada instalasi listriknya.
Jika tidak terdapat MCB, maka dalam keadaan overload listrik akan terus dialirkan dan menyebabkan overheat pada kabel instalasi yang bisa menimbulkan kebakaran.
Baca juga : Kenapa Kebakaran Karena Listrik Bisa Terjadi ?
Sekarang ini umumnya setiap instalasi listrik menggunakan MCB daripada sekring (fuse) karena performanya lebih bisa diandalkan karena lebih sensitif terhadap overload dibandingkan dengan sekring biasa.
Selain itu penggunaan MCB lebih praktis karena lebih cepat dalam mengembalikan aliran listrik menjadi normal kembali cukup hanya dengan merubah posisi dari off ke on.
Pada sekring jika terjadi overload maka harus dilakukan penggantian fuse atau mengganti seutas kabel pada box fuse sehingga penggunaannya menjadi kurang aman dan tidak praktis.
Baca juga : Fuse box
Tentunya kita sering mendengar istilah “listrik jeglek“, pada kondisi ini posisi MCB berpindah dari on ke off sebagai proteksi karena adanya sesuatu yang tidak normal pada kelistrikan di rumah anda.
Pemasangan MCB ini disesuaikan dengan jumlah pole nya, misalnya MCB dengan jumlah pole 3 (kutub) maka berfungsi untuk mengamankan arus listrik 3 phase (RST)
Sedangkan MCB 1 fasa tentunya hanya bisa mengamankan arus listrik pada 1 phase saja (L).
Cara Kerja MCB
Cara kerja MCB adalah memutus arus listrik yang mengalir melalui MCB pada saat terjadi overload atau saat terjadi hubung singkat, bagaimana prosesnya sehingga MCB bisa secara otomatis mengubah posisi on ke off ?
Pada MCB terdapat 2 kondisi yang memungkinkan untuk mengamankan arus listrik yaitu dengan metode magnetic tripping atau dengan thermal tripping.
Berikut adalah perbedaan cara kerjanya :
Magnetic Tripping – Off saat Short Circuit
Pada saat terjadi short circuit/ hubung singkat antara phase dengan netral maka akan menghasilkan medan magnet yang sangat kuat dan arus yang sangat besar akan diteruskan ke kumparan induksi (solenoid) yang selanjutnya mendorong latch/ palang untuk membuka kontak sehingga posisi menjadi off.
Bisa dilihat dengan jelas posisi kumparan induksi/ solenoid pada contoh MCB diatas
Thermal Tripping – Off saat Overload
Pada kondisi overload/ kelebihan beban MCB memanfaatkan sifat dari bimetal yaitu mudah memuai (melengkung) saat diberi panas yang berlebihan.
Sehingga pada kondisi normal/ dingin bentuk bimetal ini adalah lurus. Pada saat arus yang dialirkan ke MCB melebihi kemampuan MCB maka akan menimbulkan kenaikan suhu pada batang bimetal yang selanjutnya akan memutus kontak.
Berikut adalah posisi bimetal pada sebuah MCB :
Oleh karena itulah pada MCB dengan instalasi listrik yang overload, biasanya bodi MCB cenderung panas. Berikut ini adalah beberapa penyebab kenapa MCB bisa panas :
- MCB sedang pada puncak penggunaan daya listrik
- Material MCB yang kurang bagus
- Kabel listrik menuju MCB longgar
- Arus yang melewati MCB melebihi kapasitas
Maka dari itu sebelum menentukan MCB harus dipertimbangkan kemampuan arus, kualitas dan tentunya spesifikasi sesuai yang dibutuhkan karena MCB tentunya selalu digunakan dalam jangka waktu yang lama, sementara penggantian MCB juga tidak mudah karena harus dilakukan oleh petugas PLN
Demikian artikel kali ini tentang fungsi MCB dan cara kerjanya semoga bisa bermanfaat.